Langsung ke konten utama

Another version with Sosiology

Another version of me??
Siapa sangka gadis pendiam yang kesulitan berbicara di depan kelas, kini menjelajahi dunia yang lebih luas?? Membayangkan diri berbicara di depan umum saja sudah membuat jantung ini berdebar kencang. Terimakasih tak terhingga untuk semua orang yang telah menemani perjalanan ini, terutama sejak masa-masa SMK. Dulu Ani dikenal dengan sosok yang pendiam dan pemalu, bahkan untuk menyampaikan pendapat dan berbicara di depan publik pun rasanya tak akan mampu. Sekarang sih masih dikenal dengan sosok 'pendiam', namun sudah bukan lagi karena rasa malu dan takut, melainkan lebih memilih cut off orang" yang ga perlu dalam hidup, gamau basa-basi dan menghindari konflik yang tidak perlu wkwk. Jika sekarang ada yg nanya 'berarti skrg udah berani berbicara di depan publik dong' emm?? Enggak juga sih, masih perlu banyak belajar. Tapi, kalo kenal aku dari kecil pasti tau kok bedanya. Gimana sisi pendiam aku dulu. Gak tertolong wkwk.

Bermula dari didatangi Kepala Sekolah SMK ke rumah, diajak join hehe. Sebenarnya waktu itu emang udah punya formulir pendaftaran bahkan udah diisi, tinggal nyerahin berkas. Entah berapa kali beliau datang ke rumah, yang mana beliau menjanjikan sebuah perubahan. Saat SMK aku benar-benar merasa dirangkul baik itu guru, teman bahkan kepseknya yang luar biasa hehe. Terus dipacu untuk berani berbicara, mulai dari memimpin apel pagi, pimpin senam, join OSIS, ikut beberapa kepanitiaan dan workshop, jadi MC dan sebagainya. Apalagi waktu magang yang mengharuskan kontak langsung dengan masyarakat. Seru bgt masa-masa ituu:)

Dan disinilah aku sekarang, melanjutkan pendidikan di ranah Sosiologi. Bisa di bilang jurusan kuliah benar-benar ga nyambung, dari SMK Management Perkantoran ke Sosiologi. Tapi ga banyak orang tau dari SMK lah terbesit pemikiran untuk masuk Sosiologi (yaa walaupun ±H-1 bulan sebelum pendaftaran kuliah) karena magang di salah satu instansi pemerintah timbul jiwa" sosial, yang mana aku merasa kalau bantu masyarakat itu perlu, timbul kepuasan tersendiri dalam dada. Dan waktu itu aku merasa perlunya regenerasi dari anak muda seperti kita untuk bangsa ini, khususnya dalam hal melayani masyarakat.

Awalnya ku pikir Sosiologi itu mudah, gak perlu banyak mikir. Setelah 3 semester, ternyata pemikiran itu salah besar. Sosiologi itu sulit, kenapa begituu? Yaa karena sosiologi tuh mempelajari segala ranah dalam hidup ini. Bukan karena materinya yang sulit, tapi karena banyaknya teori yang harus kita pelajari. Satu teori berhasil kamu pahami, eh ada teori baru lagi. Jadinya kayak masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Tapi sejauh ini Sosiologi itu seru, dari sini pola pemikiran jadi sedikit lebih terbuka. Setiap teori membuka mata ku tentang berbagai aspek kehidupan manusia, yaa meskipun sering kuwalahan dengan banyaknya teori, tapi Sosiologi membantu ku untuk berpikir lebih kritis dan analitis.

Bagiku, dunia Sosiologi bagaikan lautan yang luas dan dalam. Semakin banyak aku belajar, semakin aku menyadari betapa kompleksnya dunia sosial. Aku merasa beruntung bisa menjadi bagian dari ilmu pengetahuan yang begitu relevan dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun aku belum memiliki pandangan ke arah mana tujuan hidupku setelah kuliah.

*Foto hanya pemanis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA MENGHARGAI ORANG TUA DI ERA MODERNISASI

Perubahan zaman tidak dapat dihindari, tak dapat kita pungkiri jika perubahan dari zaman tradisional ke zaman modern ini akan membawa dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya yakni perubahan perilaku dan moral masyarakat, khususnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa.     Budaya atau sikap patuh dan menghargai orang tua sudah menjadi kewajiban bagi seorang anak tanpa terkecuali, sebagai bentuk rasa terimakasih dan bakti kita sebagai seorang anak. Di zaman sekarang ini, sikap patuh maupun menghargai orang yang lebih tua semakin terkikis. Banyak dari para generasi muda yang menganggap atau memperlakukan orang tua selayaknya seorang teman.     Dalam keluarga diajarkan bagaimana cara kita untuk bersikap, bertutur kata dan memperlakukan orang tua. Bagi saya menghormati orang tua menjadi salah satu cara untuk mendapat berkah dari tuhan, dan dalam agama sudah dijelaskan jika keridhoan orang tua menjadi jalan untuk menuju ke surga.   ...

TRADISI HAUL AKBAR DI MASYARAKAT BUNGAH

Tradisi haul Akbar di kecamatan Bungah    Bungah merupakan satu diantara banyaknya kecamatan di kota Gresik. Haul Akbar yang dilaksanakan di kecamatan bungah merupakan salah satu budaya yang ada di kota Gresik, Agenda atau kegiatan ini diadakan  dengan rutin setiap satu tahun sekali.     Tradisi haul bungah diadakan dalam rangka memperingati wafatnya KH. Mohammad Soleh Tsani, selaku pemangku pondok pesantren Qomaruddin yang berada di bungah. Titik pusat diadakannya tradisi tahunan ini dilaksanakan di lapangan bungah.     Tujuan diadakannya kegiatan ini tidak lain adalah untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat bungah dan sekitarnya, dimana setiap diadakannya haul Akbar para masyarakat berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain.     Bukan hanya para santri, kiai dan masyarakat bungah saja yang antusias dengan tradisi ini. Setiap tahunnya beberapa rombongan bis datang dari daerah lain untuk melakukan ziarah ke makam KH. Mo...

ANTOLOGI PUISI

MIMPI YANG BELUM USAI Karya : Dwi Septiani Rahma Tahun silih berganti Banyak mimpi yang belum usai Segala angan dan impian hanya jadi wacana belaka Secercah harapan kian memudar Aku akan berkelana di alam fana Berlari menerjang badai nan rintangan Akan ku kejar hingga ujung dunia sekalipun Akan ku genggam mimpiku yang belum usai Selagi lautan masih bisa ku sebrangi Gunung masih bisa ku daki Tak kan ku biarkan mimpiku usai Tak kan ku biarkan semakin menjauh Selagi nafas ku masih berhembus, nadi ku masih berdetak Semangat juangku kian meninggi Akan ku ukir sebuah prestasi membanggakan Akan ku gapai angan dan mimpi ku Gresik, Januari 2023 Telah dibukukan di buku antologi puisi "RAMPAI HARAPAN" yang diterbitkan oleh PT. Arus Pedia Creative